Berita

EVALUASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) TAHUN 2023

Senin, 25 Maret 2024

Berdasarkan Radiogram Nomor 400.5.5/2021/Bangda tanggal 21 Maret 2024 dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Dirjen Bangda Kemendagri) yang beralamat di Jalan Taman Makam Pahlawan No. 20 Kalibata, Jakarta Selatan 12750 Telepon (021)7942651-7942653, website: www.kemendagri.go.id maka pada hari Senin tanggal 25 Maret 2024 Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul (Bagian Kesra) menghadiri rapat daring melalui zoom dalam rangka evaluasi pelaksanaan GERMAS Tahun 2023. Undangan ditujukan kepada Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan tembusan Gubernur/Bupati/Walikota se-Indonesia, dengan narahubung Theresia (085261622596).

Tujuan:

Mengevaluasi dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan GERMAS di Daerah serta membahas langkah konkrit untuk perbaikan dan peningkatan kedepan.

Hadir:

Biro Kesra/BAPPEDA dan Dinkes Provinsi
Bagian Kesra Setda/BAPPEDA Kabupaten/Kota

Isu-isu yang Menjadi Perhatian:

Penegakan kebijakan dan regulasi masih lemah: kebijakan dan regulasi yang tidak memadai atau tidak ditegakkan dengan baik.
Belum optimalnya kerjasama lintas sektoral terkait pelaksanaan GERMAS di daerah.
Keterbatasan anggaran, dimana APBD kurang fokus pada upaya promotif dan preventif.
Kurangnya infrastruktur pendukung: infrastruktur yang kurang memadai seperti fasilitas olahraga, ruang terbuka hijau, fasilitas kesehatan, dll.
Kondisi ekonomi-sosial: faktor-faktor ekonomi dan sosial seperti tingkat pendapatan rendah, ketidakstabilan ekonomi, dan ketidaksetaraan sosial juga dapat menjadi hambatan bagi pelaksanaan GERMAS di daerah.
Ketidaksetaraan akses Informasi dan edukasi: tidak semua masyarakat memiliki akses yang sama terhadap informasi dan edukasi tentang GERMAS.
Program GERMAS yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat.
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat. Banyak masyarakat yang tidak memahami dampak negatif dari kebiasaan tidak sehat dan tidak memiliki motivasi untuk merubah perilaku.

Rencana Kerja Tindak Lanjut:

Perlu adanya penguatan komitmen kepala daerah khususnya bagi daerah yang belum menerbitkan kebijakan terkait GERMAS (Perkada) sebagaimana amanat Inpres 1/2017. Kabupaten Gunungkidul telah memiliki Peraturan Bupati tentang RAD GERMAS.
Perlu adanya advokasi kepada kepala daerah dan DPRD agar meningkatkan alokasi anggaran khusus untuk GERMAS (promotif-preventif).
Pemda agar mengidentifikasi potensi mitra yang dapat berkontribusi dalam mendukung GERMAS di daerah.
Perlu adanya strategi komunikasi dan promosi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat akan GERMAS.
Perlu adanya koordinasi antara pemda dan mitra terkait untuk memperoleh dukungan dalam meningkatkan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung GERMAS.
Perlu adanya pelibatan tokoh masyarakat atau influencer lokal untuk mendukung dan memperkuat pesan penyuluhan GERMAS.
Perlu adanya percepatan penyusunan laporan bagi daerah yang belum melaporkan pelaksanaan Germas tahun 2023, terdapat 12 prov yang sudah melaporkan ke pusat (1.Aceh, 2.Banten, 3.DIY, 4.Gorontalo, 5.Jateng, 6.Jatim, 7.Kalsel, 8.Kep. Babel, 9.Sulsel, 10.Sumut, 11.Sumsel, dan 12.NTB).

Logo GERMAS

GERMAS telah dicanangkan sejak tahun 2015 lalu dengan makna logo sebagai berikut:

Tiga buah bidang dengan warna biru turquoise yang merupakan lambang dari 3 (tiga) Pilar Program Indonesia Sehat (PIS). Ketiga pilar tersebut adalah:

Penerapan Paradigma Sehat,
Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan
Jaminan Kesehatan Nasional.

Sedangkan bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat universal dan tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih sehat tanpa memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang budayanya.

Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang dari Kementerian yang bertanggung jawab atas GERMAS.

Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai Kemenkes yaitu:

Pro rakyat,
Responsif,
Efektif, dan
Bersih, serta
berlandaskan Pancasila.

Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes RI berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.

Rapat Koordinasi Monev Germas

Pada waktu yang sama Senin, 25 Maret 2024 Bagian Kesra Setda, Bappeda dan Dinkes Kabupaten Gunungkidul sebagai bagian dari Forum Koordinasi Germas DIY diundang Biro Bina Mental Setda DIY (sebagai Sekretariat Germas DIY) untuk mengikuti Rakor Monev Germas.

Adapun Hasil koordinasi yaitu:

SK Forkom Germas DIY by name. Sesuai surat tugas anggota dari Gunungkidul yaitu Asa (Dinkes), Sity Hidayati (Bappeda), Noor Faizah (Bagian Kesra Setda).
Google form untuk diisi Sebelum 31 Maret 2024 yang diantaranya tentang: ruang laktasi, KTR, sajian sayur buah dalam jamuan di Pemda, aktivitas fisik, screening deteksi dini/Posbindu, dll. pada link: https://bit.ly/MonevGermasDIY_2024
Perlu adanya sosialisasi ke Penanggung jawab kluster, karena belum semuanya tahu ketugasan masing-masing.
Materi dan bahan laporan: Minggu ke 3 April Kabupaten/Kota telah selesai mengisi data pada link: https://bit.ly/Lampiran_RADGERMAS
Minggu ke 4 April diadakan pertemuan dengan PJ Kluster Germas DIY.
Batas waktu pengumpulan Laporan Germas Kabupaten/Kota Semester I ke Biro Bina Mental DIY adalah Minggu ke 1 Mei (6-10 Mei 2024)
Ekspose Monev Germas Semester I pada Minggu ke 3 Mei 2024 (21 Mei 2024). Bisa dimunculkan materi khusus misalnya KTR, Kampus Sehat, dll.