Ekspose Data Nama Rupabumi Kabupaten/Kota di DIY

Sabtu, 14 September 2019

Bagian Pemerintahan

Berita

Dibaca: 434 kali

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Bagian Pemerintahan Umum Biro Tata Pemerintahan pada tanggal 12 September 2019, di Ruang Rapat Dharma Praja Biro  Tata Pemerintahan menyelenggarakan rapat koordinasi dalam rangka Ekspose Data Nama Rupabumi Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hadir dalam acara tersebut seluruh pengampu kegiatan inventarisasi rupabumi kabupaten/kota se DIY yakni pada Bagian Pemerintahan dan Perangkat Daerah Teknis baik di lingkungan Pemerintah daerah DIY dan Kabupaten/Kota yang berhubungan dengan pemanfaatan data rupabumi.Tahapan verifikasi dan penelaahan oleh Tim Kerja Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi DIY atas data yang diusulkan oleh Tim Kerja Pembakuan Nama Rupabumi Kabupaten/Kota telah menghasilkan sejumlah unsur rupabumi yang nantinya akan dilaporkan kepada Kementerian Dalam Negeri dan Badan informasi Geospasial. Pada acara tersebut masing-masing Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten/Kota menyampaikan data rupabumi yang diajukan, rencana kegiatan tahun 2020 dan rencana pemanfaatan data rupabumi tersebut. .

Ekspose data rupabumi dari Kabupaten Gunungkidul disampaikan oleh Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Gunungkidul, Putro Sapto Wahyono, SIP, MT. yang menguraikan mengenai kelembagaan Tim Kerja Pembakuan Nama Rupabumi Kabupaten Gunungkidul, data rupabumi yang telah diinventarisasi dan diverifikasi, beberapa contoh sejarah nama rupabumi dan rencana pemanfaatan data rupabumi. Lebih lanjut disampaikan bahwa rencana kegiatan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum tahun 2020 sebagai pengampu bidang toponimi di Kabupaten adalah pelaksanaan bimbingan teknis pendataan unsur rupabumi bagi perangkat daerah dan pemerintah desa sekaligus pengenalan terhadap aplikasi Sistem Akuisisi Data Toponimi (SAKTI) serta pemanfaatan data tersebut sebagai sumber informasi geospasial dasar dalam rangka pembentukan geoportal daerah. Selain itu, diharapkan data toponimi juga akan dimanfaatkan dalam manajemen penanganan bencana di Kabupaten Gunungkidul dengan adanya informasi lokasi wilayah yang menyeluruh dari tingkat kecamatan hingga RT. Hal ini didukung dengan rencana menerbitkan buku Daftar Kode Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul.

Hal yang menarik dari paparan para narasumber adalah sejarah mengenai asal penamaan rupabumi, sebagai contoh di Kabupaten Gunungkidul adalah asal nama Pantai Gesing yakni berarti “geseng” atau hitam. Bersumber dari buku Sejarah Nama Desa di Kabupaten Gunungkidul yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, nama Pantai Gesing ada keterkaitan dengan cerita Cupu Kyai Panjala di Desa Girisekar. Alkisah suatu ketika Ki Wana Wangsa mencari anaknya (Ki Sayeg) yang telah pergi tanpa pamit selama bertahun-tahun karena dipukul oleh Nyai Wana Wangsa dengan menggunakan enthong nasi. Sampai di sebuah tempat menjumpai Ki Sayeg yang sudah lama bertapa tanpa menggunakan baju sehingga kulit badannya berwarna hitam akibat panas matahari (geseng). Ki dan Nyai Wana Wangsa mengajak pulang namun Ki Sayeg tetap bersikukuh tidak akan pulang. Kemudian Ki Sayeg justru menceburkan diri ke lautan. Tiba-tiba datang “orang tua” dan memberikan petunjuk kepada Ki Wana Wangsa bahwa untuk membawa pulang Ki Sayeg dengan menggunakan nasi sekepal dan harus di jala. Kemudian Ki Sayeg dapat kembali ke daratan dengan menggunakan jala namun membawa mainan berwujud 3 cupu, sehingga kemudian dinamai Cupu Kyai Panjala. Karena badan Ki Sayeg yang hitam akibat bertapa, sehingga kemudian pantai tempat Ki Sayeg menceburkan diri dinamai Pantai Gesing.(APU)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

127124

Pengunjung Hari ini : 275
Total pengunjung : 127124
Hits hari ini : 3237
Total Hits : 1324131
Pengunjung Online : 10

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan SETDA?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID